Review Anime Movie Grave Of The FireFlies
Review Anime Movie Grave Of The FireFlies – Grave
Of The Fireflies adalah anime movie yang dirilis pada tahun 1998. Grave Of The
Fireflies(GOF) adalah anime yang bertemakan tentang kondisi warga jepang ketika
peperangan Jepang melawan Amerika Serikat pada masa perang dunia ke 2.
Dalam film ini yang menjadi tokoh utama adalah Pasangan
Kakak beradik bernama Seita dan Setsuko. Seita merupakan Remaja yang
bercita-cita menjadi tentara sedangkan Setsuko adalah adik seita yang berumur
sekitar 5 tahun. Pada awalnya Seita dan Setsuko adalah keluarga yang bisa
dibilang kaya raya, bisa dilihat dari ayahnya yang bekerja sebagai pasukan
tentara laut serta tabungan ibunya yang mencapai 5.000 yen lebih.
Dimulai saat Amerika Serikat memulai perangnya kepada jepang
dengan meluncurkan bom ke area penduduk tepatnya di Kota Kobe dimana disana adalah tempat tinggal
Seita dan Setsuko bersama dengan ibunya. Pada saat itu pula terdapat shirine
untuk berlindung ke tempat perlindungan. Ibu Seita dan Setsuka pergi terlebih
dahulu ke tempat perlindungan tetapi Seita dan Setsuko harus mengamankan
barang-barangnya terlebih dahulu lalu pergi ke tempat perlindungan.
Pemboman dimulai. Semua rumah di area penduduk mulai hancur
dan dilahap api, tanpa pikir panjang Seita langsung menggendong Setsuko untuk
berlindung ke tempat perlindungan. Tetapi pada saat ke tempat perlindungan
Seita mendapat oleh bibinya bahwa ibunya terluka. Dan tak lama setelah itu
ibunya meninggal.
Karena takut sedih Seita tidak berniat untuk memberitahu
Setsuko tentang kematian ibunya dan membual kalau ibunya hanya sedang sakit. Padahal
beliau sudah meninggal. Setsuko dan Seitapun mulai tinggal di tempat bibinya,
ditemoat bibinya sangat nyaman tetapi lama kelamaan si bibi Seita ini mulai
menganggap bahwa Seita dan Setsuko hanya beban dan hanya merugikannya.
Karena dalam kondisi perang susah mendapatkan makanan, jadi
Seita serta adiknya hanya dianggap sebagai orang pembawa sial. Karena dianggap
menyusahkan Seita dan Setsuko pergi meninggalkan rumah bibinya dan memilih
untuk tinggal di Gua. Tidak ada kesedihan dan penyesalan yang Nampak dari wajah
mereka, mereka sangat bahagia dan senang tinggal di tempat itu.
Terdapat 2 gua yang saling bersebrangan di tempat tinggal
barunya Seita dan Setsuko. Di gua pertama Setsuko berkata :
“ Ini bisa jadi dapur “
Di gua yang kedua Setsuko mengatakan :
“Ini bisa jadi ruang tamu, tapi dimana Kamar mandinya ?”
Karena didepan terdapat danau dan dikelilingi oleh hutan
jadi kita bisa kencing dimana saja.
Malam di gua begitu gelap, tetapi syukurlah
disana Setsuko dan Seita di kerumuni oleh kunang-kunang. Pada pagi harinya
Setsuko melihat Kunang-kunang yang telah mati, dan Setsuko juga sudah tau kabar
tentang kematian ibunya lewat bibinya. Tetapi Seita tidak mempermasalahkan itu
dan Seita berkata kepada Setsuko.
“Kau ingat kuburan yang didekat Nunobiki ? disitu ibu
dimakamkan didekat pohon besar”
Memang terasa sedih tetapi Seita dan Setsuko harus terus
bertahan dan kuat, dan juga Seita sebagai kakanya tidak pernah lepas sedetikpun
untuk menghibur Setsuko agar dia tidak sedih.
Hari demi hari berlanjut dan Seita mulai kesulitan
mendapatkan makanan, sampai-sampai dia harus rela mencuri buah dan makanan di
perkebunan orang lain. Dan efeknya adalah Setsuko menjadi Diare dan punggung
Setsuko mulai gatal – gatal. Hari demi hari setsuko terus melemah, Seita mulai
sedih dan bekerja sekeras mungkin untuk mendapatkan makanan.
Saat Seita memeriksa keadaan Setsuko ke dokter, sesuai
dugaan Setsuko mengalami Diare ditambah dengan biang keringat yang merusak
kulitnya.
“Kumohon dokter tolonglah Setsuko!”
“ Anak ini harus disuntik “
“ Maaf dokter saya tidak mau Setsuko disuntik”. Karena jika
disuntik akan mengeluarkan biaya,tetapi sayangnya Seita hanya anak miskin yang
tidak punya apa-apa.
“ Anak ini butuh makanan.. Makanan?”
Tetapi sayangnya dokter tidak bisa membagikan makanan kepada
Setsuko dan Seita karena pemerintah telah menjatah semua orang perbulannya. Hari
demi hari berlanjut, Setsuko mulai paranoid tetapi Seita masih terasa sedih dan
tidak ingin selalu melihat Setsuko terbaring lemah.
Sampai akhirnya ketika Seita berhasil membelikan Semangka
kepada Setsuko, Setsukopun melahapnya sampai habis dan pada saat itu juga
Setsuko mulai tertidur dan tidak pernah bangun lagi untuk selamanya.
perasaan hancur,sedih campur aduk didalam hatinya Seita ditambah Seita mendapat kabar bahwa Jepang telah menyerah tanpa syarat oleh Amerika Serikat dan juga berita bahwa seluruh armada angkatan laut semuanya tewas. ini berarti ayahnya Seita juga tewas.
pada saat itu Seita mulai depresi dan hidup seorang diri sampai pada akhirnya dia hanya merenungkan disamping pemakaman Setsuko dengan wajah menghadap kelangit.
Sementara itu Seita wafat pada tanggal 21 September 1945
dimana dia kelaparan dalam kondisi kelaparan di suatu tempat semacam stasiun.
Anime Movie Mengajarkan kita bahwa Peperangan hanya
menghasilkan Kehancuran, Kekhawatiran ,
Kecemasan , Kekecewaan , Kebencian , Kematian dan Penderitaan.
0 Response to "Review Anime Movie Grave Of The FireFlies"
Post a Comment