Pengaruh Sekulerisme Dan Liberalism Pada Dunia Pendidikan
Sekulerisme
dalam bahasa yang mudah dimengerti berarti memisahkan agama pada kehhidupan
sehari-hari. Sedangkan liberalism dalam bahasa yang mudah dimengerti adalah
kebebasan dalam bertindak dan berprilaku dengan mengedepankan Hak Asasi Manusia
atau HAM.
Sudah
lama sekulerisme menjadi racun yang mewabah oleh masyarakat Indonesia bahkan
dunia, racun ini berbeda dengan racun pada biasanya dikarenakan racun sekuler
ini menyebabkan korbannya menjadi jauh dari ilmu agama dan secara
perlahan-lahan akan terpisah dengan agamanya.
Kasus
yang paling parah yang terjadi pada dunia islam adalah ketika turki ustmani
runtuh dan tersebar luasnya paham sekuler ini.
Dampak yang terjadi karena pemisahan agama dengan
kehidupan bisa dilihat dizaman sekarang. Yaitu gaya hidup orang turki tidak
beda jauh dengan barat dari gaya busana sampai prilaku padahal pada zaman masa
turki ustmani semua orang berpegang teguh pada nilai agama islam yang menjadi
pedomannya dan melawan segala hasutan dari negri kafir semisal barat.
Kasus
seperti ini juga terjadi di Indonesia
dan dampaknya ada pada anak-anak belia serta remaja yang masih duduk
dibangku sekolah. Dari pemisahan agama ditambah dengan kebebasan berprilaku
tidak heran jika anak-anak atau remaja di Indonesia sudah mengikuti tren barat
yang menyimpang pada nilai agama.
Sebagai
contohnya dalam dunia pendidikan dimana
seharusnya anak-anak diberi pengajaran prilaku atau sikap yang baik untuk masa
depannya ditambah dengan ilmu pengetahuan yang diperoleh dari sekolah bisa
hilang sekejap jika anak-anak tersebut mengedepankan sikap sekuler dan liberal.
Karena
sekuler dan liberal banyak peningkatan aborsi yang dilakukan pada remaja,
karena sekuler dan liberal anak-anak remaja memilih untuk merokok yang pada
dasarnya sangat dilarang oleh agama islam dan juga kebebasan prilaku yang dia
alami sangat didukung penuh oleh Negara, karena Negara Indonesia sampai
sekarang tidak berniat untuk menjauhkan anak Indonesia dari prilaku sekuler dan
liberal.
Pengaruh
pendidikan seharusnya dapat menangkal anak-anak untuk menjauhkannya dari sikap
liberal dan sekuler ini, tetapi sayangnya tidak hanya anak murid saja yang
terkena racun sekuler dan liberal ini.
Para
guru juga tidak banyak yang sudah terkena racun tersebut.
Tetapi
sayangnya saat kita sekolah dasar pun sudah banyak anak-anak yang diperkenalkan
prilaku sekuler tersebut. Contohnya ketika dalam satu hari pengajaran terdapat
2 mata pelajaran, mata pelajaran pertama diawali dengan pelajaran agama islam
dan yang kedua adalah pelajaran olah raga.
Saat
pelajaran pertama sudah diberitahu pentingnya seorang yang beragama islam untuk
menggunakan hijab saat kemanapun tetapi berlanjut ke pelajaran kedua dimana
pelajaran olahraga tersebut mengajarkan materi berenang, otomatis anak-anak
akan melepaskan hijabnya untuk memulai pelajaran kedua yakni olahraga.
Hal
yang dapat diambil dari kisah ini adalah “ pelajaran agama ya agama,pelajaran
olahraga ya olahraga”
Semua
itu tidak bisa dihubungkan dan disatukan.
Padahal
semestinya semua kehidupan manusia yang ada di dunia harus berkaitan dengan
agama islam, tidak ada hal-hal yang tidak berhubungan dengan islam dalam
kehidupan keseharian.
Karena
islam mengajarkan kita dari bangun tidur sampai tidur lagi, atau dari bangun
tidur sampai bangun Negara.
Saya
yakin jika anak-anak zaman sekarang terbebas dari sikap sekuler dan liberal
maka Indonesia kedepannya akan menjadi Negara Indonesia yang mandiri dan hebat.
Karena inidonesia sekarang beserta system pemerintahannya adalah hasil buah
dari anak-anak zaman dahulu.
Jika
anak-anak dizaman sekarang lebih pintar dan hebat dibandingkan dengan anak-anak
zaman dahulu saya yakin maka Indonesia tidak seperti sekarang.
BACA JUGA
0 Response to "Pengaruh Sekulerisme Dan Liberalism Pada Dunia Pendidikan"
Post a Comment