Flashdisk Video Edukasi Islami Berisi 500 Lebih Video Edukasi..16GB Sandisk ORIGINAL garansi 5 Tahun.Gratis 1 OTG,Dengan potongan 12%! Hanya Rp74.800. Dapatkan sekarang juga di Shopee! klik link ini langsung ke  SHOPEE :VIDEO EDUKASI ISLAMI atau klik wa 081296355567 untuk WA ke Admin langsung
×

Metodologi Tafsir Al-Quran

Metodologi Tafsir Al-Quran - Hallo sahabat tersayang... cieeee, Pada sharingkali ini yang berjudul Metodologi Tafsir Al-Quran , saya telah membuat artile ini, mudah-mudahan isi postingan yang saya tulis ini dapat anda pahami. okelah, ini detailnya.

lihat juga


Metodologi Tafsir Al-Quran


Metodologi Tafsir Al-Quran  

1. Metode tahlili ( anatik )

Metode ini adalah yang paling tua dan sering digunakan. Menurut Muhammad Baqir Ash-Shadr, metode ini, yang ia sebut sebagai tajzi’I, adalah metode yang mufasir-nya berusaha menjelaskan kandungan ayat-ayat Al-Qur’an dari berbagai seginya dengan memperhatikan runtutan ayat Al-Qur’an sebagaimana tercantum dalam Al-Qur’an.

Tafsir ini dilakukan secara berurutan ayat demi ayat kemudian surat demi surat dari awal hingga akhir sesuai dengan susunan Al-Qur’an. Dia menjelaskan kosa kata dan lafazh, menjelaskan arti yang dikehendaki, sasaran yang dituju dan kandungan ayat. Yaitu unsur-unsur I’jaz balaghah dan keindahan susunan kalimat, menjelaskan apa yang dapat diambil dari ayat yaitu hukum fiqih, dalil syar’I, arti secara bahasa. Norma-norma akhlak dan lain sebagainya.

Menurut Malik bin Nabi, tujuan utama ulama menafsirkan Al-Qur’an dengan metode ini adalah untuk meletakkan dasar-dasar rasional bagi pemahaman akan kemukzizatan Al-Qur’an, sesuatu yang dirasa bukan menjadi kebutuhan mendesak bagi umat islam dewasa ini karena itu perlu pengembangan metode penafsiran karenan metode ini menghasilkan gagasan yang beraneka ragam dan terpisah-pisah.

Kelemahan lain dari metode ini adalah bahwa bahasan-bahasannya amat teoretis, tidak sepenuhnya mengacu kepada persoalan-persoalan khusus yang mereka alami dalam masyarakat  mereka, sehingga mengesankan bahwa uraian itu  yang merupakan  pandangan  Al-Qur’an untuk setiap waktu dan tempat. Hal ini dirasa terlalu “mengikat” generasi berikutnya.

2. Metode Ijmali (Global)

Metode Ini Adalah Berusaha Manafsirkan Al-Qur’an secara singkat dan global dengan menjelaskan makna yang dimaksud tiap kalimat dengan bahasa yang ringkas sehingga mudah dipahami, urutan penafsiran sama dengan metode tahlili namun memiliki perbedaan dalam hal penjelasan yang singkat dan tidak panjang lebar.

Keistimewaan tafsir ini ada pada kemudahannya sehingga dapat dikonsumsi lapisan dan tingkatan kaum muslimin secara merata. Sedangkan kelemahannya ada pada penjelasannya yang terlalu ringkas sehingga tidak dapat menguat makna ayat yang luas dan tidak dapat menyelesaikan masalah secara tuntas.

3. Metode  Muqarin

Tafsir ini menggunakan metode perbandingan antara ayat dengan ayat. Atau  ayat dengan hadits. Atau antara pendapat-pendapat para ulama tafsir dengan menonjolkan perbedaan tertentu dari obyek yang diperbandingkan itu.

4. Metode Maudhu’i (Tematik)

Tafsir berdasarkan tema yaitu memiliki satu tema dalam Al-Qur’an untuk kemudian menghimpun seluruh ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan tema tersebut baru kemudian ditafsirkan untuk menjelaskan makna tema tersebut. Metode ini adalah metode tafsir yang berusaha mancari jawaban Al-Qur’an yang mempunyai tujuan satu, yang bersama-sama membahas topik atau judul tertentu dan menertibkannya sesuai dengan masa turunnya selara dengan sebab turunnya. Kemudian memperhatikan ayat-ayat tersebut dengan penjelasan-penjelasan, keterangan-keterangan dan hubungan-hubungannya dengan ayat-ayat lain  kemudian mengambil hukum-hukum darinya.


" Terimakasih semoga bermanfaat "

Related Posts :

0 Response to "Metodologi Tafsir Al-Quran "

Post a Comment