Dimanakah Batas Antara Bumi Dengan Luar Angkasa ?
Otak Bergetar - Mungkin
kita sering bertanya-tanya, dimanakah batasan antara bumi dan luar angkasa.
Beberapa orang akan menjawab bahwa atmosfer-lah yang merupakan batasan antara
bumi dan luar angkasa. Beberapa orang lain mungkin akan beranggapan bahwa batas
antara bumi dan luar angkasa ada di ketinggian orbit satelit. Dan berbagai
macam pendapat-pendapat lain yang dikemukakan oleh orang-orang.
Tapi, dimana tepatnya batas antara Bumi dengan Luar angkasa
itu berada?
Pertanyaan itulah yang
muncul di benak seorang Theodore von Kármán, seorang insinyur dan fisikawan Amerika
keturunan Hungaria. Pria kelahiran tahun 1881 ini, cukup aktif dalam dunia
aeronautika dan astronautika. Dengan keahlian yang dia miliki, akhirnya dia
membuat kesimpulan bahwa garis batas antara Bumi dan luar angkasa berada pada
batas antara mesosfer dan termosfer, yaitu sekitar 85 sampai 100 kilometer dari
permukaan laut.
Tentu, kesimpulan ini tidak hanya
sekedar sebuah pendapat belaka, garis batas menurut Kármán tadi, didasari pada
hitungan ketinggian dimana atmosfer bumi menjadi terlalu tipis untuk bisa
mendukung adanya penerbangan aeronautika, seperti pesawat terbang ataupun
helicopter. Di titik ini, sebuah pesawat terbang harus memiliki kecepatan
orbital agar dapat menggunakan gaya angkat dari atmosfer, maka dianggaplah
bahwa daerah tersebut sudah memasuki luar angkasa.
baca juga Penyebab Warna Bintang Berbeda - Beda
Setelah keluar dari garis ini, apa
kita langsung memasuki ruang hampa di luar angkasa?
Jawabanya adalah tidak, diatasnya
masih melalui berbagai tahapan lagi. Termasuk dalam bagian atmosfer bumi, yang
semakin tinggi tempatnya, maka kepadatan atmosfer tersebut akan semakin
berkurang, dan menjadi makin tipis. Atmosfer pada bumi sendiri, bisa dibilang
berakhir di Eksosfer, yaitu suatu bagian atmosfer dengan tekanan atmosfer yang
sangat tipis, dan terletak di ketinggian 10.000 kilometer dari permukaan laut.
Setelah berbagai pertimbangan, Federasi Aeronautika International
atau biasa disingkat sebagai FAI, menyetujui pendapat Kármán soal garis batas
luar angkasa. Kármán sendiri berpendapat, bahwa sebenarnya, garis batas yang ia
maksud tidak benar-benar berada di 100 kilometer dari permukaan laut, namun
bervariasi bergantung pada keadaan alam.
baca juga Bulan Tidak Memiliki Atmosfer ?
Namun Kármán sendiri melanjutkan,
bahwa diperlukan suatu angka bulat yang mudah diingat oleh semua orang untuk
menentukan batasan yang dimaksud. Maka disetujuilah batas 100 kilometer dari
permukaan laut tadi, yang bisa kita sebut sebagai Garis Kármán, yang diberi
nama demikian untuk menghormati penemunya.
Oleh : Syah Muhammad Al Akbar
0 Response to "Dimanakah Batas Antara Bumi Dengan Luar Angkasa ?"
Post a Comment