21 Oktober 2016, Puncak Hujan Meteor Orionid Di Fase Bulan Bungkuk
21 Oktober 2016,
Puncak Hujan Meteor Orionid Di Fase Bulan Bungkuk – pada tanggal 8 oktober
2016 lalu adalah puncak dari hujan meteror draconid, dan berselang setelahnya datang
pula hujan meteor Orionid yang menurut data dari sumber program antariksa di
bumi, bisa dilihat dengan mata telanjang.
Karena terjadinya pada saat dini hari sampai fajar 22
oktober 2016. Kesempatan untuk melihat meteor yang melintas atau jatuh mencapai
25 meteor per jam dan bisa dilihat dengan mata telanjang tanpa bantuan instrument
pendukung seperti Binokular atau Teleskop.
Tetapi sangat disayangkan, untuk tahun ini tepat terjadinya
hujan meteor Orionid bertepatan dengan fase bulan bungkuk atau bulan yang
berbentuk cembung dari bumi. Pengaruhnya adalah karena fase bulan bungkuk bisa
menyebabkan polusi cahaya bulan yang sangat besar, polusi cahayanya pun bisa
membuat cahaya meteor menjadi redup karena cahaya antara meteor dengan bulan
masih lebih terang bulan.
Oleh karena itu disarankan, carilah daerah atau spot yang
sangat minim sekali polusi cahaya agar pengamatan observasi hujan meteor Orionid
ini bisa dengan jelas di amati. Titik radian pada hujan meteor ini berada di
rasi bintang Orion. Cara menemukan rasi bintang Orion tergolong cukup mudah.
Lokasi Rasi Bintang Orion |
Tinggal lihat dimana ada bintang yang sejajar berjumlah tiga
(mintaka,alnilam,alnitak) kemudian geser sedikit kea rah tengah – tengah tiga
bintang sejajar tersebut. Lalu amati dua bintang yang bersinar yaitu bintang
Rigel dan Saiph. Ditengah – tengah kedua bintang dan tiga bintang sejajar
itulah lokasi Nebula Orion berada.
Saat pengamatan meteor ingat!! Meteor selalu menyebar ke
segala arah dari titik radiannya. Dan kelebaran meteor ini dari titik radiannya
sebesar 300
Meteor sering disebut dengan bintang jatuh, memang benar. Tetapi
yang jatuh bukan bintang, karena bintang adalah benda langit yang mamou
memancarkan cahayanya sendiri. Contohnya adalah matahari.
Jadi tidak mungkin apabila ada meteor sebesar matahari jatuh
kebumi. Bintang jatuh yang dimaksud adalah puing – puing bekas asteroid dan
komet yang terbakar ketika memasuki lapisan atmosfer bumi. Yang unik pada hujan meteor Orionid ini adalah puing – puing yang
diamati adalah yang berasal dari komet Halley.
Rasi bintang orion dapat terlihat pada jam 11.00 WIB dan pengamatan hujan meteor terjadi pada pukul 00.00 - 04.00
0 Response to "21 Oktober 2016, Puncak Hujan Meteor Orionid Di Fase Bulan Bungkuk"
Post a Comment